Selasa, 29 Januari 2019
makna iman terhadap al quraan #tugas pai istana mulia
Makna Iman kepada Kitab-kitab Allah
Makna Iman kepada Kitab-kitab Allah. Yaitu mempercayai dengan yakin bahwa Allah telah menurunkan seluruh kitab-Nya kepada para rasul yang diutus kepada para hamba-Nya. Dan, bahwa kitab ini adalah firman Allah untuk mengajak hamba-Nya berbicara sesuai dengan berbagai sifat-Nya.
makna surah al maidah ayat 90-91 dan 32
Kandungan QS Al Maidah ayat 90-91 : Pada kedua ayat ini Allah menegaskan larangan-Nya terhadap meminum khamer(minuman keras), berjudi, mempersembahkan kurban untuk berhala, dan mengudi nasib.
kandungan QS Al Maidah ayat 32 : Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang bisa berakibat kepada pembunuhan sangat dilarang. Meskipun dalam ayat ini disebut bahwa larangan membunuh itu ditunjukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh manusia di dunia.
kandungan QS Al Maidah ayat 32 : Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang bisa berakibat kepada pembunuhan sangat dilarang. Meskipun dalam ayat ini disebut bahwa larangan membunuh itu ditunjukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh manusia di dunia.
kandungan surah al furqan ayat 63 #tugas PAI istana mulia
si Kandungan surat Al - Furqan ayat 63 dan Surat Al - Isra ayat 27...
surat al-furqan ayat 63
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
kandungan surat al-furqan ayat 63 :
1) hamba Allah adalah orang yang berjalan di muka bumi ini dengan rendah hati
2) hamba Allah adalah orang yang apabila disapa, membalas sapaan itu dengan ucapan yang mengandung keselamatan
3) hamba Allah adalah orang yang selalu dzikrullah
surat al-isra' ayat 27
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
artinya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
kandungan dari surat al-isra' ayat 27
1) sesungguhnya pemboros" (orang yang suka memubadzirkan barang) adalah saudara" syaitan
2) syaitan adalah makhluq yang sangat ingkar kepada Allah
surat al-furqan ayat 63
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
kandungan surat al-furqan ayat 63 :
1) hamba Allah adalah orang yang berjalan di muka bumi ini dengan rendah hati
2) hamba Allah adalah orang yang apabila disapa, membalas sapaan itu dengan ucapan yang mengandung keselamatan
3) hamba Allah adalah orang yang selalu dzikrullah
surat al-isra' ayat 27
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
artinya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
kandungan dari surat al-isra' ayat 27
1) sesungguhnya pemboros" (orang yang suka memubadzirkan barang) adalah saudara" syaitan
2) syaitan adalah makhluq yang sangat ingkar kepada Allah
makna surah an nahl ayat 114 #tugas PAI istana mulia
Q.S. an-Nahl/16: 114 serta hadits terkait tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi
Makanan Halal Surah An-Nahl 114
Indikator:Q.S. an-Nahl/16: 114 serta hadits terkait tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi
Surah An-Nahl ayat 114
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah ke-pada-Nya.” (Q.S. An-Nahl ayat 114).
Dalam ayat ini Allah menyuruh umat Islam untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik (tayib). Mengonsumsi makanan tidaklah cukup hanya yang halal saja, namun juga harus yang baik (tayib). Atau yang sering kita kenal dengan istilah halalan tayiban.
Halalnya makanan ditinjau dari dari tiga hal, yaitu halal wujudnya/zatnya, halal cara memperolehnya dan halal cara pengolahannya. Allah telah menentukan berbagai jenis makanan yang dihalalkan.
Beberapa jenis makanan yang halal sebagai berikut.
a. Semua jenis makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
b. Semua jenis makanan yang tidak kotor dan tidak menjijikkan.
c. Semua jenis makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan akidah.
Selain makanan yang halal, kita juga diwajibkan untuk mengonsumsi makanan yang tayib. Pengertian istilah tayib di ini adalah makanan yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup sehingga bermanfaat bagi tubuh.
Di dalam ayat ini, Allah juga memerintahkan kita untuk menyukuri nikmat Allah. Makanan yang tersebar di atas bumi ini dari jenis hewan dan tanaman yang semuanya merupakan nikmat Allah swt. yang besar yang seharusnya disyukuri oleh manusia. Satu cara mensyukuri nikmat Allah swt. ini ialah dengan jalan mengucapkan kata syukur dengan membaca “Alhamdulillah” sewaktu memanfaatkannya menurut petunjuk Allah dan Rasul Nya, seperti memakannya atau memperjual belikannya.
Di dalam ayat ini, Allah juga memerintahkan kita untuk menyukuri nikmat Allah. Makanan yang tersebar di atas bumi ini dari jenis hewan dan tanaman yang semuanya merupakan nikmat Allah swt. yang besar yang seharusnya disyukuri oleh manusia. Satu cara mensyukuri nikmat Allah swt. ini ialah dengan jalan mengucapkan kata syukur dengan membaca “Alhamdulillah” sewaktu memanfaatkannya menurut petunjuk Allah dan Rasul Nya, seperti memakannya atau memperjual belikannya.
Langganan:
Postingan (Atom)